Genetika berasal dari Bahasa Latin genos yang berarti suku
bangsa atau asal usul. Dengan demikian genetika berarti ilmu yang mempelajari
bagaimana sifat keturunan (hereditas) yang diwariskan kepada anak cucu, serta
variasi yang mungkin timbul di dalamnya.
Menurut
sumber lainnya, genetika berasal dari Bahasa Yunani genno yang
berarti melahirkan. Dengan demikian genetika adalah ilmu yang mempelajari
berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada organisme
maupun suborganisme (seperti virus dan prion).
B.
SEJARAH PERKEMBANGAN GENETIKA
Perkembangan
genetika mengalami fluktuasi yang signifikan. Untuk mempermudah dalam
memahaminya maka sejarah perkembangan genetika awalnya dibagi menjadi tiga,
yaitu:
- Zaman Pre Mendel ( sebelum abad XIX )
Bangsa
Babylonia (6000 Tahun lalu), telah menyusun silsilah kuda untuk memperbaiki
keturunannya. Sedangkan bangsa Cina (beberapa abad SM), melakukan seleksi
terhadap benih-benih padi untuk mencari sifat unggul tanaman itu. Di Amerika
dan Eropa (ribuan tahun lalu), orang telah melakukan seleksi dan penyerbukan
silang terhadap gandum dan jagung yang asalnya adalah rumput liar.
- Zaman Mendel ( 1822-1884 )
Di tandai
dengan waktu Mendel melakukan percobaan persilangan pada tanaman ercis (Pisum sativum). Mendel ternyata berhasil
mengamati sesuatu ,macam sifat keturunan ( karakter) yang di turunkan dari
generasi ke generasi. Mendel juga berhasil membuat perhitungan matematika
tentang sifat genetis karakter yang di tampilkan. Faktor genetis ini kemudian
disebut determinant/faktor. Dengan
keberhasilannya tersebut, maka Mendel dinamakan Bapak Genetika dan sekaligus
memberi dasar pengetahuan bagi genetika madder.
- Zaman Post Mendel ( setelah tahun 1900 )
Zaman ini di tandai dengan ditemukannya karya
Mendel oleh :
a. Hugo de Vries
(Belanda)
b. Carts Correns
(Jerman)
c. Erich Von Tshcemak
(Austria)
Setelah itu banyak ahli yang melakukan
penelitian, diantaranya :
1)
Bateson & Punnet (1861-1926)
Pada tahun
1907 melakukan percobaan pada ayam untuk membuktikan apakah percobaan Mendel
berlaku pada hewan. Mereka menemukan adanya sifat-sifat yang menyimpang dari
matematika Mendel. Selain itu juga menemukan juga adanya interaksi antara gen
dalam menumbuhkan suatu variasi.
2)
Van Beneden & Boveri
Mengatakan
bahwa kromosom dalam nucleus merupakan pembawa bahan genetis.
3)
Flemming & Roux
Mengamati proses pembelahan sel
somatic yang kemudian diberi nama mitosis dan miosis.
4)
Weissmann
Mengatakan bahwa kromosom membagi dua
pada waktu pembelahan sel yakni dalam pembentukan gamet/meiosis.
5)
Sutton
Mengumumkan adanya kesejajaran antara
tingkah laku kromosom ketika sel sedang membelah dengan segregasi bahan genetis
penemuan Mendel.
6)
Morgan
Mengatakan
gen merupakan unit terkecil bahan genetis, (istilah gen diperkenalkan oleh
Johansen) dan gen terdapat banyak dalam satu kromosom, dengan kata lain gen-gen
berangkai. Bahan genetis tidak baku, dapat mengalami perubahan. Perubahan
genetis yang bukan karena pengaruh hybrid ini disebut mutasi.
7)
Garrod (1909)
Menemukan
banyak penyakit bawaan disebabkan keabnormalan kegiatan enzim, sedangkan enzim
itu diproduksi oleh gen.
8)
Ingram (1956)
Mengatakan
terdapat perbedaan hemoglobin normal dengan abnormal yang penyebabnya adalah
karena terdapat perbedaan pada urut-urutan asam-asam amino dalam molekul globinnya.
Perbedaan itu terjadi karena adanya mutasi.
9)
Muller (1927) & Auerbach (1962)
Dalam penelitiannya melihat bahwa
mutasi dapat terjadi dengan cara buatan (induksi).
10)
Watson & Crick (1953) -Wilkins
(1961)
Mengatakan susunan molekul gen adalah
ADN.
11)
Nirenberg (1961)
Menyusun kode
genetis yang menentukan urutan-urutan asam amino dalam sintesa protein,
dan mengetahui gen bekerja menumbuhkan
suatu karakter lewat sintesa protein dalam tubuh.
C. Defenisi Perkembangan
Perkembangan adalah proses menuju
tercapainya kedewasaan. Pada tingkat seluler, perkembangan dapat berupa diferensiasi
sel-sel yang baru membelah membentuk jaringan yang menyusun organ tertentu.
Pada tumbuhan perkembangan ditandai dengan munculnya bunga atau buah. Sedang
pada hewan dan manusia ditandai dengan kematangan organ reproduksi sehingga
siap untuk menghasilkan keturunan. Perkembangan juga menyebabkan perkembangan
psikis dari usia bayi, anak-anak, dan menjadi dewasa.
1.
Faktor
Dalam (Internal)
a. Gen
Gen
adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen
mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh,
warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga
menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangannya.
Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki
gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan
periode pertumbuhan dan perkembangannya.
b. Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh
2. Faktor Luar (External)
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor
lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah
sebagai berikut.
a. Makanan atau Nutrisi
Makanan
merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas
dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan
yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu
b. “Suhu
Semua
makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia
yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk
bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan
pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu
c. Cahaya
Cahaya
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan
sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya
ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak
hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu menyimpan kecambah di
tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih
tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning-kuningan karena
kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia juga membutuhkan cahaya matahari
untuk membantu pembentukan vitamin D.
d. Air dan Kelembapan
Air
dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air
sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat
bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di
dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung,
sehingga dapat mengakibatkan kematian.
Kelembapan
adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab
berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air
yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini
sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting
untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
e. Tanah
Bagi
tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan
akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya
sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh
faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.
mohon maaf, siapa opertor blog ini, lok bisa semua informasi terkait semua kegiatan STKIP Qamarul Huda agar dipublis melalui blog ini, trims..
BalasHapusok bos nanti kita upload, opertaornya azmi
BalasHapus